
BONDOWOSO, kuasumberwringin.com – Dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, KUA Kecamatan Sumberwringin bersama TP PKK Kecamatan Sumberwringin menggelar kegiatan Sosialisasi Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Wisata Tirta Agung, Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumberwringin, Senin (27/10/2025),
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan PPKBD dan Sub PPKBD dari lima desa, yakni Sukorejo, Sumbergading, Sukosari Kidul, Rejoagung, dan Sumberwringin.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala KUA Sumberwringin, Toni, S.H.I, Ketua TP PKK Kecamatan Sumberwringin, Kristanto, Ketua UMKM Erni Rosilla, Erni Agustin Devianti, S.Pd, serta Penyuluh Agama Islam Kecamatan Sumberwringin.

Dalam sambutannya, Kristanto menyampaikan bahwa kolaborasi antara KUA dan TP PKK telah rutin dilakukan dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka stunting.
“Sosialisasi DASHAT ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, perilaku hidup sehat, dan pencegahan stunting, khususnya di wilayah Kecamatan Sumberwringin,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala KUA Sumberwringin, Toni, S.H.I, menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting.
“Kesadaran untuk menurunkan angka stunting harus dimulai dari kelompok kecil yaitu keluarga. Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Agama (KUA) berperan memberikan edukasi dan bimbingan pranikah tentang kesehatan, gizi keluarga, serta pola asuh yang baik,” jelasnya.

Toni menambahkan, KUA Sumberwringin secara aktif aktif melaksanakan bimbingan perkawinan (Bimwin) bagi calon pengantin sebagai salah satu strategi pencegahan stunting sejak dini.
“Melalui Bimwin, calon pengantin mendapat wawasan tentang kesehatan keluarga, gizi, pengasuhan anak, dan ketahanan ekonomi rumah tangga. Diharapkan mereka lebih siap membangun keluarga yang sehat, sakinah, dan melahirkan generasi berkualitas,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, saat ini Kementerian Agama memiliki beberapa program yang mendukung pencegahan stunting, antara lain Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), Bimbingan Remaja Usia Pra Nikah (BRUN), Bimbingan Perkawinan (Bimwin), dan Program Pusaka Sakinah.
Selain itu, Toni turut menyinggung lagu “Tepuk Sakinah” yang tengah viral, dengan harapan masyarakat tidak hanya menghafal liriknya, tetapi juga memahami maknanya.
“Lagu ‘Tepuk Sakinah’ menjadi media edukasi kreatif bagi calon pengantin untuk menanamkan nilai-nilai keluarga Islami. Setiap liriknya menggambarkan lima pilar keluarga sakinah: berpasangan, janji kokoh, saling berbuat baik, musyawarah, dan saling memaafkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Erni Agustin Devianti, S.Pd, selaku pelaku UMKM Erni Rosilla, menuturkan bahwa UMKM memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan program DASHAT melalui pemberdayaan ekonomi berbasis sumber daya lokal.
“UMKM berkontribusi dalam penyediaan serta pemasaran pangan bergizi bagi keluarga berisiko stunting. Kami juga bekerja sama dengan PPKBD untuk memberikan pelatihan pembuatan makanan sehat sesuai kearifan lokal,” ungkapnya.
Erni menambahkan, sinergi antara UMKM dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan solusi pencegahan stunting yang berkelanjutan.
“Program DASHAT bukan hanya berfokus pada intervensi kesehatan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi agar masyarakat mampu mandiri dan sadar gizi,” tutupnya.
Pewarta: Wafi